Tampilkan postingan dengan label tugas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tugas. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Desember 2011

Tafsiran Mars PLH

Ciptaan : Abi Oan Hasannudin
Aransemen : F. Ilham, S.Pd

Bait 1 :
Tuhan ciptakan alam nan indah
Manusia penerima amanah
Wahana karya bernilai ibadah
Ambil manfaat jangan serakah
Tafsir :
Tuhan telah memberikan alam yang begitu indah untuk kita pelihara dan kita usahakan kesejahteraan bumi ini. Setiap yang diberikan Tuhan pada kita sangat berguna bagi kehidupan kita karena kita begitu berharga dimataNya. Karena itu apapun yang telah diberikan Tuhan pada kita, mari kita pelihara bukan untuk kita gunakan demi keserakahan sendiri.
Bait 2 :
Karya agungNya teramat luhur
Semua makhluk hidup makmur
Amal berkah tumbuh subur
Jagad raya sujud syukur
Tafsir :
Tanpa Dia dan karyaNya, kita tidak bisa bertahan hidup di dunia ini. Manusia juga merupakan karya agungNya yang begitu luar biasa karena manusialah yang diciptakan dengan akal dan budi untuk memelihara apa yang telah Dia berikan. Makhluk hidup lain, seperti tumbuhan dan hewan diciptakanNya untuk menyeimbangkan ekosistem di dunia ini.
Reff * :
Buma Buha Mata
Buka Mata buka Hati
Memelihara alam titipan Allah (2x)
Tafsir : 
Mari kita pelihara alam kita. Buka mata kita. Sadarlah akan semua kemurahanNya, mari kita rawat/pelihara alam yang telah Ia berikan kepada kita. Buka pintu hati kita, timbulkan kesadaran untuk mencintai lingkungan sekitar.
Reff ** :
Jagalah mata, jagalah hati
Ayunkan tangan, langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Ilahi
Cermin insan khalifah fil ardhi
Tafsir :
Jagalah mata kita jangan sampai kita berniat untuk meluluhlantakan bumi ini karena bumi ini sudah gundul. Jagalah mata kita untuk tetap suci dan bersih. Jagalah hati kita jugan untuk tetap bersih dan selalu memelihara alam ini apapun yang terjadi. Karena dengan begitulah kita bisa dikatakan sebagai cermin insan khalifah fil ardhi, yaitu pemimpin dan penjaga amanah Ilahi.
Bait 3 :
Karena ulah tangan manusia
Darat dan laut rusak binasa
Warisan anak cucu tak tersisa
Bencana alam dimana – mana
Tafsir :
Karena ulah para manusia darat dan laut rusak, hancur, dan gundul. Begitu jahatnya tangan – tangan yang telah melukai dan menyayat bumi ini. Kitalah faktor utama perusak darat dan laut, pembuat bencana. Tak sadarkah kita ulah kecil kita yang tidak peduli lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan , telah mendatangkan bencana yang begitu besar dan mampu merusak kehidupan kita sendiri. Karena ulah egois manusia juga, membuat mereka untuk menghabiskan SDA yang ada demi memenuhi nafsu kekayaan mereka, warisan anak cucu sudah tidak ada lagi tersisa.
*Back to reff

Bait 4 :
Jiwa siswa SMA 8
Dan pendidikan lingkungan hidup
Ecological youth environmental source
Siswa peduli lingkungan hidup
Cermin insan khalifah fil ardhi
Huuu fil ardhi
Tafsir :
Atas dasar semuanya itulah SMAN 8 Pekanbaru mengadakan Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai suatu perwujudan kepedulian para pemuda terhadap lingkungan dan bumi ini. Bukti bahwa masih ada cinta dari hati manusia untuk bumi tempat tinggalnya. Dengan Pendidikan Lingkungan Hidup muncullah harapan bahwa kelak para almamater SMAN 8 Pekanbaru didukung pula oleh ekstrakulikuler Ecological Youth Environmental Source, menjadi insan-insan yang mencintai tanah dan air di buminya sendiri. Menjaga dan merawat bumi dengan meneladani Khalifah Fil Ardhi.

Senin, 17 Oktober 2011

Hazzard Pembuatan Air Tebu

Berikut ini saya tampilkan tugas PLH mengenai Hazzard suatu kejadian, dan yang saya teliti adalah seorang Penjual Air tebu yang berada pada kawasan Ronggo Warsito atau yang biasa disebut teman-teman dengan "WR" .


Hazzard Pembuatan Air Tebu

Minggu, 16 Oktober 2011

Hazzard Pembuatan Air Tebu

Berikut saya tampilkan hasil dari pengamatan saya pada salah satu penjual air tebu yang berada sekitar kawasan Jl. Ronggo, atau yang biasanya disebut teman-teman "WR" .


Kamis, 28 Juli 2011

EfSD (Education for Sustainable Development)

Materi tentang EfSD ini saya ambil dari salah satu situs, untuk lebih jelasnya silahkan klik disini

Oleh : Lenni Arta FS Sinaga

Berbagai teori dan pendekatan pendidikan telah dirumuskan oleh pakar pendidikan dunia, beberapa sudah menjadi deklarasi dunia seperti yang telah diprakarsai oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), salah satunya adalah konsep pendidikan untuk pengembangan berkelanjutan (Education for Sustainable Development - EfSD). Konsep EfSD telah lama dikemukakan di dunia Internasional (UNESCO) akan tetapi di Indonesia secara implisit belum dituangkan dalam pendidikan nasional, meskipun secara parsial terdapat dalam pendidikan lingkungan hidup, ekonomi dan sosial.


Ide tentang EfSD pertama kali dincetuskan oleh Prof. Dr. Hans J. A. Van Ginkel, mantan rektor United Nations (UN) University dan Staf Ahli Sekjen UN. EfSD lahir dilatarbelakangi kondisi dunia kontemporer yang menghadapi persoalan makin kompleks dan mengarah pada situasi chaos. Hal ini terlihat dari makin meningkatnya pertumbuhan populasi dunia melebihi kapasitas produktivitas natural bumi. Semakin cepatnya perkembangan komunikasi dan transportasi, melahirkan sejumlah masalah besar dalam hal globalisasi, perdagangan, lingkungan, pembangunan, dan kemiskinan. Melalui EfSD diharapkan terbangun kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development.

Konsep sustainable development adalah pola pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap memelihara lingkungan, sehingga kebutuhan itu bukan hanya terpenuhi hari ini tetapi juga untuk generasi mendatang ”Sustainable development as development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs”. Pembangunan/pengembangan berkelanjutan adalah pembangunan/pengembangan yang mampu memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. EfSD adalah pendidikan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, yaitu pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua orang terutama generasi mendatang untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang.

EfSD menekankan pada 3 pilar yaitu ekonomi, ekologi atau lingkungan, dan sosial. Ketiga aspek tersebut saling beririsan, tidak terpisah-pisah. Contohnya kesehatan dan kesejahteraan masyarakat tergantung pada lingkungan yang bersih sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti mendapatkan makanan dan sumber daya, air bersih, dan udara bersih. Berkelanjutan berarti berpikir tentang masa mendatang, di mana lingkungan, masyarakat dan ekonomi menjadi pertimbangan sehingga diperoleh keseimbangan dalam pengembangan dan upaya meningkatkan kualitas hidup.

Fungsi dan manfat EfSD; pertama, terbangun kapasitas komunitas/bangsa yang mampu membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development, yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan ekosistem. Kedua, mendidik manusia agar sadar tentang individual responsibility yang harus dikontribusikan, menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, dapat menentukan pilihan/keputusan yang bertanggungjawab, dan mampu mengartikulasikan semua itu dalam tindakan nyata. Ketiga, menumbuhkan komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, dunia yang lebih aman dan nyaman, baik sekarang maupun di masa mendatang.



Tahun 2005 – 2014 ditetapkan sebagai dasawarsa EfSD. Tujuan akhir dasawarsa ini ialah bahwa pendidikan pembangunan berkelanjutan haruslah menjadi lebih daripada sekedar sebuah semboyan. Akan tetapi menghasilkan kenyataan konkret bagi kita semua, perorangan, organisasi, pemerintahan dalam segala keputusan dan tindakan kita, sehingga terpenuhilah janji adanya sebuah planet yang berkelanjutan dan dunia yang lebih aman bagi anak, cucu, dan keturunan kita. Hal ini berarti pendidikan harus mampu menanggapi masalah-masalah sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan hidup yang kita hadapi dalam abad ke-21.

Perlu dibedakan antara pendidikan tentang pengembangan berkelanjutan dan pendidikan untuk pengembangan berkelanjutan. Kata pertama mempunyai makna pembelajaran untuk kesadaran atau pembahasan secara teoritis. Sedangkan kata yang kedua, pendidikan digunakan sebagai upaya, sebagai alat atau cara untuk mencapai sustainibilitas. Tentu saja yang dimaksud bukan hanya sekedar pembahasan secara teoritis. Masyarakat merupakan sasaran yang harus dijangkau EfSD, unsur masyarakat mulai dari anak anak, remaja, dewasa sampai orang tua, laki-laki, perempuan, kelompok dan golongan masyarakat apapun adalah tempat EfSD ditanamkan dan disemaikan. EfSD harus diakarkan di masyarakat lokal karena dampak pembangunan berkelanjutan dan pembangunan tidak berkelanjutan dirasakan langsung di tingkat lokal.

Lantas bagaimana peran Pendidikan Non Formal? Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan serta berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Tentu saja menerapkan EfSD pada masyarakat akan mendapat tantangan, oleh karena itu sistem pendidikan nonf ormal harus selalu berbenah diri mengikuti proses perkembangan pendidikan pada khususnya dan proses perkembangan serta pembangunan pada umumnya. Bagi lembaga pendidikan formal (PNF), EfSD hendaklah tidak dianggap sebagai tambahan satu mata ajar lagi dalam kurikulum. Pembangunan berkelanjutkan selayaknya dapat diintegrasikan dalam konteks semua program PNF.

EfSD mencakup konservasi dan preservasi tentang lingkungan dan hubungan sosial antarmanusia dan keberlangsungan manusia. Pendidikan non formal berperan mendidik manusia untuk menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungannya.” Banyak masalah yang perlu dipikirkan, seperti penebangan hutan untuk kepentingan segelintir manusia, pertambangan liar, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di daerah terpencil dan banyaknya warga yang tidak mempunyai keterampilan akan membuat peluang mengimplementasikan pendidikan untuk pengembangan yang berkelanjutan semakin kecil. Akibatnya keterikatan kita terhadap energi semakin tinggi. Oleh sebab itu tidak ada alternatif lain, tenaga kerja kita harus terdidik karena itu merupakan kunci peningkatan ekonomi berbasis pengembangan berkelanjutan. Masyarakat yang tingkat pendidikannya lebih tinggi akan lebih banyak terlibat dalam pengambilan keputusan. Mereka akan mampu membaca data yang dilaporkan oleh masyarakat. Kualitas hidup, pendidikan juga sebagai upaya utama untuk meningkatkan kualitas hidup.

Pendidikan dapat meningkatkan perekonomian keluarga, meningkatkan kualitas kehidupan, menurunkan tingkat kematian dan meningkatkan kualitas pendidikan untuk generasi berikutnya, termasuk perekonomiannya, pendidikan yang baik berimplikasi pada individu dan bangsa. Pendidikan nonformal menjadi bagian penting dalam pemberdayaan masyarakat. PNF lebih mempunyai makna sebagai salah satu jalur pendidikan yang dapat dipilih oleh masyarakat, selain jalur pendidikan formal. Layanan pendidikan yang diberikan jauh lebih memberikan keterampilan, kecakapan dan multi makna yang mampu meningkatkan kesejahteraan hidup peserta didiknya. PNF dengan sifat pembelajaran yang luwes, fleksibel, berorientasi pada kebutuhan pasar/masyarakat dan bertumpu pada kecakapan hidup mempunyai kemampuan untuk menembus seluruh lapisan masyarakat. Ini sesuai dengan motto PNF, “menjangkau yang belum terlayani”.

Kecakapan hidup merupakan konsepsi yang bermaksud memberi kepada seseorang bekal pengetahuan, keterampilan dan kecakapan fungsional berupa kecakapan pribadi, sosial, akademik dan vokasional secara praktis, ditambah dengan peningkatan kemampuan kewirausahaan serta nilai professional. Pada akhirnya seseorang mampu bekerja dan/atau berusaha mandiri dengan memanfaatkan potensi dan peluang lingkungannya untuk meningkatkan mutu kehidupannya dan menjaga kelestarian lingkungannya. Pendidikan kecakapan hidup mempunyai spektrum luas baik subjek maupun objeknya. Adanya pembatasan kelompok sasaran peserta program untuk masyarakat miskin, buta aksara, tidak sekolah, putus sekolah dan antarjenjang pendidikan dan masyarakat marginal lain yang dilakukan untuk memfokuskan hasil dari peserta program yaitu, (1) memberikan keterampilan bekerja; (2) mendorong peserta berusaha mandiri akan memberi kemudahan bagi PTK PNF untuk mengimplementasikan EfSD. Dengan demikian tujuan akhir pendidikan kecakapan hidup yaitu untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraaan dan produktivitas hidup masyarakat marginal dapat tercapai dibarengi dengan harmoni sosial dan lingkungan masyarakat.

Ada beberapa metode yang dapat ditempuh dan dilaksanakan berkesinambungan dalam upaya penerapan konsep EfSD secara berulang-ulang yaitu melalui ceramah, diskusi, seminar, percontohan, keteladanan, spanduk, selebaran, brosur, dan iklan, termasuk yang ditayangkan di media televisi, dirilis di radio, dipasang di jalan-jalan, termasuk di internet seperti milis dan facebook. Kenyataan memang sebagai subsistem pendidikan nasional PNF dihadapkan pada dua tantangan besar pembangunan PNF. Pertama, bagaimana PNF mampu melaksanakan komitmen nasional untuk mengembangkan mutu pendidikan. Kedua, bagaimana PNF mampu berperan efektif membantu menyelesaikan masalah masyarakat lapisan bawah, yang memiliki keterbatasan akibat ekonomi, geologis, sosial dan demografis.

Pendekatan untuk mengintegrasikan aspek mutu dalam mengembangkan program PNF serta melibatkan seluruh stakeholder pendidikan merupakan strategi untuk menjawab tantangan tersebut dan sekaligus dapat mendukung konsep EfSD. Bagi PNF, program-program yang tidak mempertimbangkan mutu tidak akan efektif. PNF diharapkan dapat mengatasi persoalan tersebut, asalkan dilakukan dengan strategi yang efektif, melibatkan seluruh komponen pendidikan khususnya satuan-satuan pendidikan non formal yang meliputi, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), PKBM, Lembaga Pengembangan/Pemberdayaan Terpadu Masyarakat (LPTM), organisasi sosial, ormas, LSM dan organisasi perempuan membangun jaringan kerja dengan stakeholder pendidikan. Langkah utama yang harus dilakukan adalah menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan PNF sehingga memiliki kompetensi EfSD. Kegiatan yang ditempuh salah satunya kegiatan diklat yang berkaitan dengan pendidikan untuk pengembangan berkelanjutan atau Education for Sustainable Development (EfSD) bagi PTK-PNF, yang fokus kepada kegiatan peningkatan kompetensi terhadap pemahaman global yaitu berkaitan dengan meningkatnya world interlinkages, seperti masalah globalisasi ekonomi, perdagangan, pembangunan, kemiskinan, lingkungan, dan cuaca. Dengan demikian PTK PNF dapat meningkatkan kompetensi dalam mendidik masyarakat agar lebih sadar akan tanggungjawab secara individu dan kelompok yang dikontribusikan dengan menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, serta menentukan pilihan yang bertanggungjawab dan mampu mengartikulasikan semua itu dalam tindakan nyata.

Oleh karena sasaran PNF sangat luas, yaitu mencakup segala lapisan masyarakat, tidak terbatas pada usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, anak yang belum pernah sekolah, putus sekolah, dan masyarakat yang pengetahuan dan keterampilannya sangat rendah (termarginalkan), maka diklat EfSD menjadi penting dilakukan kepada PTK PNF, karena hasil diklat akan terimplementasi langsung dengan perubuhan mindset masyarakat. Program diklat seyogianya dirancang untuk mendukung pengembangan berkelanjutan bagi PTK Nonformal. yaitu dengan mengubah pola hidup hemat untuk menjaga keseimbangan konsumsi dan produksi, melaksanakan implementasi teknologi baru yang ramah lingkungan dan pembentukan organisasi-organisasi sosial untuk bersama-sama mengkaji sebab-akibat serta mengatasi permasalahan perubahan global.

Pendidikan non formal ditutut dapat menerapkan konsep tersebut, oleh karena itu dibutuhkan kompetensi dari pendidik dan tenaga kependidikan non formal misalnya kompetensi Pendidik PAUD tentang kesadaran lingkungan pada anak usia dini, perilaku hidup bersih dan sehat, konsep belajar melalui bermain. Kompetensi Pamong Belajar tentang pemahaman konsep pendidikan lingkungan hidup berbasis EfSD (Ekologi, Manajemen Lingkungan, Pengelolaan Limbah, Pemanfaatan Sumber Daya Alam seperti Air dan Tanah). Kompetensi pamong belajar dan penilik tentang konsep pengembangan wawasan kebangsaan (HAM, Kewarganegaraan, Kesetaraan, Gender, Masa Depan Berkelanjutan, Kemitraan, Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan, dan Pemerintahan). Kompetensi instruktur kursus tentang; kecakapan hidup (life skills) yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, pengelolaan limbah, manajemen lingkungan, pembuatan kompos, handycraft, bengkel, otomotif, dan lain-lain.

Selasa, 26 Juli 2011

Tugas EfSD (Education for Sustainable Development)

Tugas ini dikumpul pada tanggal 8 Agustus 2011 (FIXIENCE),
dan akan dipresentasikan di depan kelas secara random oleh Abi .

Ini dia soalnya :


1. Cari materi tentang EfSD (Education for Sustainable Development)
(boleh diketik sendiri, atau copast dari internet)
2. Buat presentasi tentang EfSD dan upload ke webblog masing - masing .

Minggu, 24 Juli 2011

Tugas Tanggal 25 Juli 2011

Berdasarkan hasil perhitungan sensus penduduk Indonesia tahun 2010 yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Jumlah Penduduk Indonesia : 237,641,326 jiwa
    Bila ingin melihat lebih lengkap lagi pembagian penduduk Indonesia, silahkan klik disini

2. Jumlah para perokok di Indonesia : ada sekitar 65 juta (~225 miliar batang yang dibakar per tahun), dengan sekitar 65 juta perokok di seluruh Indonesia, maka Indonesia menempati peringkat ketiga didunia setelah Cina dan India dengan jumlah perokok 390 juta dan 144 juta jiwa.

Senin, 18 Juli 2011

Tugas Tanggal 18 Juli 2011

1. Cari data akurat yang terbaru :
    a. Jumlah penduduk Indonesia.
    b. Jumlah perokok
    c. Jumlah remaja perokok
2. Buat diagram (pie atau batang) dari data diatas di ms. Excel, dan masukkan ke ms. Power Point, dan upload    ke blog masing-masing.
3. Cari di internet materi yang berkaitan dengan rokok :
    a. Bahaya merokok
    b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
    c. Bahaya / efek samping dari zat yang terkandung dalam rokok
    d. Faktor penyebab remaja merokok
    e. Fatwa haramnya merokok
    f. dsb...